Selasa, 15 Januari 2013

silabus RITUS KEHIDUPAN (2 SKS – semester 6) Deskripsi: mata kuliah ini menggumuli tentang ritus-ritus penting dalam hidup manusia. Tujuan: memperkenalkan mahasiswa dengan tahap-tahap umur dan peranan sosial manusia. Di sini dibahas cara-cara untuk berkumpul, berdoa bersama, mengadakan peringatan dan perayaan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup manusia, seperti ketika seseorang masih berada dalam kandungan, kelahiran, pendewasaan, pernikahan, berbagai macam syukuran (misalnya pekerjaan, lingkungan hidup, rumah baru, ulang tahun, dsb) dan kematian. Dalam hal ini akan ditekankan usaha kontekstualisasi yang harus dilakukan oleh gereja sesuai dengan adat masyarakat setempat. Tatap muka 1 - Perkenalan isi dan sistem perkuliahan - Peraturan dan kesepakatan perkuliahan - Pembagian kelompok presentasi Tatap muka 2 - Yang dimaksud dengan ritus kehidupan - Bagaimana dan apakah ritus-ritus? - Peristiwa-peristiwa kritis kehidupan dan ritualnya Tatap muka 3: Kelompok “baptisan dan peneguhan sidi sebagai ritus inisiasi” atau “pemberian nama (menurut satu suku)” - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Joseph Martos, Doors to the Sacred, 1943. C. Groenen, Teologi Sakramen Inisiasi Baptisan – Krisma: Sejarah dan Sistematik, 1992. Kenan B. Osborne, The Christian Sacraments of Initiation: Baptism, Confirmation, Eucharist, 1987. Maxwell E. Johnson, The Rites of Christian Initiation: Their Evolution and Interpretation, 2007. Tahan Camba, Inisiasi, (tesis MTh STT Jakarta), 2008. Tatap muka 4: Kelompok “ritus akil balig”atau “pergi merantau” - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Joseph Martos, Doors to the Sacred, 1943. C. Groenen, Teologi Sakramen Inisiasi Baptisan – Krisma: Sejarah dan Sistematik, 1992. Maxwell E. Johnson, The Rites of Christian Initiation: Their Evolution and Interpretation, 2007. Mircea Eliade, Rites and Symbols of Initiation, 1994. Tatap muka 5: Kelompok “ritus perjamuan kudus” atau “perjamuan sosial (mis.: malam 17-an Agustus) dan ikatan kerabatan” - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Joseph Martos, Doors to the Sacred, 1943. Ester A. Sutanto, Liturgi Meja Tuhan: Dinamika Perayaan-Pelayanan, 2005. C. Groenen, Teologi Sakramen Inisiasi Baptisan – Krisma: Sejarah dan Sistematik, 1992. Kenan B. Osborne, The Christian Sacraments of Initiation: Baptism, Confirmation, Eucharist, 1987. Anscar J. Chupungco, Liturgical Inculturation: Sacramentals, Religiosity, and Catechesis, 1992. William Bill Mailoa, Ibadah Yang Menggembalakan, (skripsi) STT Jakarta 2003. Tatap muka 6: Kelompok “Dewasa awal dan pilihan jalan hidup” (zaman modern) - makna ritus-ritusnya secara historis, kultural, dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Robert E. Grinder, Adolescence, 1973. Shelton Charles M., Spiritualitas Kaum Muda: Bagaimana Mengenal dan Mengembangkannya, Kanisius 1987. ________________, Moralitas Kaum Muda: Bagaimana Menanamkan Tanggung jawab Kristiani, Kanisius 1988. Tatap muka 7: Kelompok “ritus perkawinan sosial” (menurut satu suku) - makna ritus-ritusnya secara historis, kultural, dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan C. Groenen, Perkawinan Sakramental: Anthropologi dan Sejarah Teologi, Sistematik, Spiritualitas, Pastoral, 1993. Kenneth Stevenson, Nuptial Blessing: a Study of Christian Marriage Rites, 1983. Tatap muka 8: Kelompok “doa rutin komunal” atau “ibadah harian” - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Cheslyn Jones, dkk (Editor), The Study of Liturgy, 1978 Rasid Rachman, Ibadah Harian Zaman Patristik, 2000 Robert Taft, The Liturgy of the Hours in East and West, 1986 Tatap muka 9: Kelompok ”pengukuhan kepala negara” atau “pelantikan kepala suku” (atau dukun/penyembuh menurut satu suku) - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan J.B. Banawiratma (editor), Ekaristi dan Kerjasama Imam – Awam, 1986. Joseph Martos, Doors to the Sacred, 1943. Mircia Eliade, Rites and Symbols of Initiation: The Mysteries of Birth and Rebirth, 2009. Tatap muka 10: Kelompok “Berhari istimewa (semisal ulang tahun perkawinan) bersama keluarga (atau teman)” - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Robert E. Grinder, Adolescence, 1973. Shelton Charles M., Spiritualitas Kaum Muda: Bagaimana Mengenal dan Mengembangkannya, Kanisius 1987. ________________, Moralitas Kaum Muda: Bagaimana Menanamkan Tanggung jawab Kristiani, Kanisius 1988. Tatap muka 11: Kelompok “Pelayanan dan sikap terhadap sakit dan penderitaan” - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Benyamin Lumenta, Penyakit: Citra, Alam, dan Budaya, 1989. Tatap muka 12: Kelompok “Pensiun dan memasuki masa lanjut” atau “Tetap melayani di masa lanjut” (pilih salah satu) - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan J.B. Banawiratma (editor), Ekaristi dan Kerjasama Imam – Awam, 1986. John H. Westerhoff III & William H. Willimon, Liturgy and Learning through the Life Cycle, 1980. Howard Clinebell, Well Being: a Personal Plan for Exploring and Enriching the Seven Dimensions of Life, 1991. Tatap muka 13: Kelompok “Persiapan diri menjelang ajal” atau “ritus kematian” (salah satu adat/suku) - makna ritus-ritusnya secara historis dan normatif - ritus-ritus baru atau kontekstual yang mungkin menjadi liturgi - refleksi Referensi tambahan Howard Clinebell, Well Being: a Personal Plan for Exploring and Enriching the Seven Dimensions of Life, 1991. Referensi umum Boli Bernadus Ujan, Ritus Kehidupan, 2004. Given Kennedy Niville & John H. Westerhoff III, Learning through Liturgy, 1978. Gordon H. Bowe & Ernest R. Hilgard, Theories of Learning, 1986. John H. Westerhoff III & William H. Willimon, Liturgy and Learning through the Life Cycle, 1980. Richard Niebur, Christ and Culture T.A. Kenner, Symbols and Their Hidden Meanings: The Mysterious Significance and Forgotten Origins of Signs and Symbols in the Modern World, 2006. Mircea Eliade, Images and Symbols, 1991.