Senin, 01 Maret 2010

SEEKER

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI JAKARTA
Nama : Andre, Lucie Kristinawati
Semester : VIII (delapan)
Mata Kuliah : Sejarah Rumpun Liturgi
Dosen : Rasid Rachman
Ibadah Kontemporer:
Seeker

Pendahuluan
Pada saat ini banyak konsep ibadah yang ditawarkan oleh berbagai kelompok. Penambahan ornamen dalam ibadah, pengemasan ibadah yang lebih menarik, dan banyak lagi. Dalam paper ini penulis menampilkan tawaran konsep ibadah dari Willow Creek Community Church.
Apakah seeker?
Willow Creek Community Church dimulai dengan pandangan akan hubungan yang baru tentang gereja Allah saat ini. Komunitas ini berasal dari kelompok anak muda yang kecil di South Park Church di Park Ridge, tepatnya di sebelah barat laut pinggiran kota Chicago. Kelompok anak muda ini disebut Son City (anak kota).
Bill Hybels, murid dari Trinity College di Deerfield, sekitar awal tahun 1970-an, memulai pengembangan Son City untuk orang-orang yang tidak percaya dan Son Village (anak desa) untuk orang-orang percaya. Dia mengajarkan murid-muridnya tentang visi dan cara menjangkau teman-teman mereka untuk melihat Injil dengan sudut pandang yang baru.
Setelah kelulusannya dari universitas, Hybels bersama dengan Dr. Gilbert Bilezikian, yang pada waktu itu mengajar di Trinity College, dan kelompok pria dan wanita yang memimpin Son City, mendirikan Willow Creek Church. Mereka juga mengajak orang tua dari para anak muda untuk masuk pelayanan Son City.
Kelompok ini berkembang sampai tiga kali lipat. Adapaun kegiatan mereka, pertama, membuat biblical comunity. Kedua, mereka menjangkau orang-orang yang belum pernah ke gereja dan merealisasikan pengalaman hidup yang belum pernah didapat. Ketiga, mereka berjanji untuk memperlihatkan kebijaksanaan Kristus. Maksudnya, mereka bukan sekedar memenangkan jiwa yang hilang bagi Kristus tetapi mereka juga berjanji melakukan pengajaran Kristus.
Musik kontemporer, drama, dan pengajaran Alkitab memiliki hubungan yang tinggi dengan para murid, ibadah ini bertumbuh dari sedikit remaja hingga 1000 murid. Tidak ada seorang pun yang dikejutkan atau diinspirasikan oleh tanggapan/respon dari pemimpin-pemimpin pelayanan yang muda. Mereka menyewa bioskop Palatine, mereka meresmikan gereja dengan optimis yang besar pada tanggal 12 Oktober 1975 (meski yang hadir pada waktu 125 orang). Bahkan pada minggu berikutnya, orang yang hadir semakin sedikit. Tetapi mereka tetap melakukan ibadah dan orang-orang mulai meresponnya. Namun dalam 3 tahun berikutnya, orang yang hadir sekitar 2000 orang. Pada tahun 1977, mereka membeli 90 acre tanah pertanian di South Barrington karena jumlah orang yang datang semakin banyak.
Ibadah Seeker ini termasuk unik dan baru bagi kebudayaan dan sangat membangkitkan minat. Mereka menawarkan Yesus kepada orang-orang yang tidak bergereja atau belum bekerja dan yang belum terbiasa dengan bahasa atau kebudayaan religius tradisional. Tujuan dari ibadah seeker tidak untuk menambah jumlah anggota tetapi untuk memperkenalkan Yesus pada mereka yang belum percaya mengenai Yesus di mana mungkin mereka dapat memiliki sebuah hubungan yang bersemangat dengan Yesus. Nama lain dari kelompok ini ialah “orang-orang asing bagi Inji”, “orang-orang yang terbuang”, “orang-orang marginal”, “orang-orang yang terlupakan”. Para seeker tidak dapat mengapresiasikan liturgi atau ibadah pujian dan penyembahan yang menggunakan tata ibadah yang baku. Orang-orang yang tidak bergereja menginginkan ibadah yang tanpa nama dan memiliki kebebasan untuk tidak terikat.
Permasalahan-permasalahan kehidupan yang nyata secara kontemporer. Melalui kata, suara, tanda-tanda dan aksi, mereka menghadirkan masalah-masalah dan menawarkan solusi-solusi. Mereka yang membutuhkan seeker – untuk belajar siapa Allah itu, apa yang menjadi tujuan hidup, bagaimana mengampuni, bagaimana berhadapan dengan penderitaan. Semua ibadah seeker bersifat informatif, menghadirkan Yesus pada orang yang merasa sebagai orang-orang tidak berdosa atau tidak hancur namun orang-orang bodoh. Pemimpin-pemimpin tidak menawarkan tekanan untuk bergabung dan mengundang orang-orang untuk menikmati pengalaman itu. Bentuk ibadah Seeker lebih seperti drama daripada gereja. Mereka menggunakan teknologi yang tinggi untuk memfasilitasi jalannya ibadah. Setiap orang duduk di kursi yang nyaman dan disediakan meja supaya terjadinya percakapan. Tidak ada buletin yang memandu jalannya ibadah.
Ibadah ini bisa bernuasa jazz, rock, rapp, country, R&B, atau musik daerah sesuai dengan permintaan pendatang. Instrumen perkusi mengiringi nyanyian solo ataupun paduan suara dan bukan untuk jemaat. Pakaian yang digunakan juga sesuai dengan tema yang sedang berlangsung.
Ibadah seeker sebenarnya terbagi menjadi 2:
- high partisipation: seperti di Saddleback Valley Comunity Church yang menggabungkan ibadah seeker, pujian dan penyembahan. Jadi di tempat itu, orang yang tidak percaya melihat ibadah orang percaya. Dalam ibadah ini ada kotbah yang ditujukan kepada orang percaya.
- high performance: seperti contoh Willow Creek yang menggunakan musik sekuler kontemporer dan drama dan dasar pengajaran Kristiani. Di tempat ini jemaat hanya boleh menyanyikan refrein pendek.
Sekarang gereja Willow Creek membuat “safe” atmosfer dari tantangan dan hambatan. Ibadah akhir minggu menggunakan perayaan yang minimal dengan bernyanyi atau tindakan liturgi saja. Tetapi perayaan yang besar memungkinkan adanya pengajaran tentang kehidupan yang ada hubungannya dengan iman Kristen. Seorang pemimpin menekankan bahwa pendatang adalah tamu gereja dan tidak harus memberikan suatu kontribusi bagi gereja.

Sejarah dan latar belakang teologi yang mempengaruhinya
Misi dari Willow Creek Comunity Church ialah membawa orang-orang yang tidak beragama untuk bertekun bersama para pengikut Yesus Kristus. Bagi mereka, satu-satunya dasar bagi pengajaran mereka ialah Alkitab, di mana Tuhan telah mengilhaminya secara unik, tanpa suatu kesalahan, dan merupakan kekuasaan tertinggi dari semua unsur. Yang diajarkan Akitab ialah, hanya ada satu Tuhan, selalu ada di dalam 3 pribadi - Bapa, Anak dan Roh Kudus – semuanya memiliki seluruh dari sifat Ketuhanan.
Allah menciptakan manusia untuk memiliki hubungan persahabatan dengan-Nya, tetapi mereka menentang-Nya dengan dosa dan mereka hidup di dalam jalannya (keinginan mereka sendiri). Sebagai akibatnya, kita membutuhkan anugerah Allah yang menyelamatkan untuk mengakhiri ‘pengasingan diri’ kita dari Allah. Keselamatan datang hanya karena anugerah keselamatan Allah -bukan karena usaha manusia- dan harus diterima secara pribadi oleh iman dan pertobatan.
Yesus Kristus, pribadi kedua dari Trinitas, hidup di dalam dunia yang berdosa dan sukarela membayar dosa kita dengan mati di kayu salib sebagai pengganti diri kita. Pekerjaan keselamatan ini untuk semua yang menerima anugerah dengan percaya kepada-Nya. Dia bangkit dari kematian dan hanya dia yang menjadi penghubung antara kita dengan Allah. Dia akan kembali ke dalam dunia untuk mewujudkan sejarah.
Roh Kudus menarik orang-orang berdosa kepada Kristus dan memperlengkapi orang-orang percaya dengan pertumbuhan pribadi dan ibadah di dalam gereja. Peran gerreja ialah untuk memuliakan Allah dan melayani orang-orang yang membutuhkan. Pada akhirnya, setiap orang akan dibangkitkan dan diadili. Pengampunan Kristus akan membawa hubungan yang kekal dengan Allah.
Mereka percaya bahwa Tuhan telah memanggil mereka untuk menjangkau orang-orang yang tidak bergereja di sekeliling daerah timur Orlando dan menjadi gereja yang akan murid dan mengembangkan orang-orang sebagai para pengikut Yesus Kristus

Peran para pendiri atau tokohnya dalam pembentukan liturgi
Pada tahun 1982, Bill Hybels mengunjungi sebuah gereja Kharismatik. Untuk pertama kali di dalam hidupnya, Bill mengalami sebuah ibadah yang selama ini ia impikan, ibadah yang kaya dan sepenuh hati, di mana kehadiran Allah dirasakan secara mendalam dan nyata; di mana perubahan hati merupakan hasilnya. Tiga bulan kemudian Bill mengajarkan mengenai penyembahan. Dia mengajarkan tentang karakter dan kekuatan Allah. Dia juga mengajarkan tentang apa itu itu penyembahan dan memberikan pandangan untuk apa datang dan beribadah mengharapkan untuk bertemu dengan Allah. Kita datang kepada Tuhan untuk memberikan cinta dan ucapan syukur. Bill Hybels mencoba untuk menawarkan sebuah ibadah yang hidup dan kehadiran Tuhan menjadi nyata melalui pujian dan penyembahan.
Apabila melihat dari latar belakang dan perkembangan Seeker Comunity, kelompok ini belum ditemukan di Indoensia. Mengapa? Ibadah Seeker sebenarnya hanya ibadah yang memperkenalkan Yesus pada orang-orang yang belum mengenal Yesus. Mereka bersifat tidak terikat, sedangkan gereja-gereja di Indonesia cenderung mengikat serta menarik anggota sebanyak-banyaknya.
Penulis tidak sempat menemukan teks yang memperlihatkan atau menjelaskan pandangan Seeker terhadap ibadah gereja-gereja arus utama. Namun penulis melihat, bahwa ibadah Seeker tidak mengganggu ibadah gereja-geraja arus utama.

Penutup
Ibadah Seeker memiliki keunikan tersendiri. Apabila pada pendahuluan, penulis menyebutkan tawaran ibadah Seeker, maka konsep ibadah ini bisa diterima atau ditolak. Kiranya kosep ibadah Seeker dapat membuka mata kita mengenai contoh ibadah yang lain.


Daftar Pustaka

Horness, Joe. Contemporary Music-Driven Worship dalam Exploring the Worship
Spectrum
. Michigan: Zondervan. 2004.
Langford, Andy. Transitions in Worship Moving from Traditional to Contemporaary.
Nashville: Abingdon Press. 1999.
Webber, Robert E. (editor). Twenty Centuries of Christian Worship. Nashville: Star
Song Publishing Group. 1994.
Internet:
http://www.willowcreekchurch.org
http://www.willowcreek.org/history.asp
http://www.willowcreek.org/what_we _believe.asp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar